Categories

Blog Archives

Metode memprediksi Gempa Bumi dari Sinar Matahari

Monday, December 20, 2010

Sudah menjadi rahasia umum bahwa para ahli bersikukuh bahwa gempa bumi sulit diprediksi. Namun lain lagi untuk seorang R Shanmugasundaram yang mencoba mematahkan

anggapan itu. Ia mengembangkan metode sinar matahari untuk memprediksi datangnya gempa.
Caranya adalah dengan melihat jatuhnya sinar matahari pada titik bumi.

Matahari adalah bintang yang paling dekat dengan planet bumi. Jarak antara bumi dan matahari sekitar 94,5 juta mil pada titik Aphelion (1 Juli) dan 91,5 juta mil pada titik Perihelion (1 Januari). Jarak dari dua titik tersebut tidak terlalu jauh dari rata-rata jarak sekitar 93 juta mil. Namun, jumlah radiasi yang diterima pada titik Perihelion  7 persen lebih besar daripada Aphelion.

Teori Fisika dari planet Bumi menunjukkan bahwa bumi berputar pada porosnya sendiri dengan kemiringan 23,5 derajat dan melengkapi satu kali siklus dalam 24 jam. Sebagai tambahan, dalam perjalanan bumi mengelilingi matahari, dijaga kestabilannya dengan garis Axis (garis imajiner sekitar yang objek yang berputar), yang jarak sudutnya 66,5 derajat dari orbit. Akibatnya, sudut di mana sinar matahari jatuh di titik bumi juga berubah.

Ketika bumi berputar pada porosnya sendiri, dengan kemiringan 23,5 derajat, untuk alasan yang tidak diketahui, tingkat derajatnya akan mengalami kemiringan selama beberapa hari dan akan kembali normal. Hal ini memungkinkan lava untuk mendorong mantel bumi.

Dengan kata lain, kenaikan dari sudut kemiringan bumi secara otomatis mengaturnya dengan benar pada posisi semula. Kondisi ini mengaktifkan platetektonik dan lava cair untuk cenderung menusuk bagian lebih yang lemah pada piring bumi yang menyebabkan gempa bumi dan erupsi vulkanik. Hal ini tergantung pada kerak bumi di mana isinya akan cenderung keluar.

Jadi, variasi ini dapat dicatat setiap hari pada permukaan yang halus dan dibangun di arah Utara/Selatan. Yaitu, dengan menggunakan sinar matahari terus-menerus dan tergantung tempat bencana anomali ditentukan. Ini hanya salah satu metode yang  terus-menerus dicatat untuk melihat deformasi kerak bumi sehingga gempa kecil maupun besar dapat diprediksi.

earthquake.itgo.com mengutip bahwa metode ini telah diuji coba selama beberapa tahun terakhir secara berkesinambungan. Hasilnya menunjukan tingkat akurasi hingga 80 persen.
Share

No comments:

Post a Comment

Ayo Gabung di PASAR KAGET! Pasang Iklanmu, Gratis lho...
pasarkaget online
a90d5f03c8d3559dc196703436ccab0cd49a960542fe100a43
 
Copyright © 2015. geofisika - costan mass energy.
Design by Herdiansyah Hamzah. Published by Themes Paper. Powered by Blogger.
Creative Commons License